Chronograph
Banyak orang rancu antara chronograph dan chronometer,
yang sering rancu adalah jam bertuliskan chronometer di sebut sebagai
jam chronograph karena mirip, padahal kedua kata tersebut merujuk pada
dua hal yang berbeda
Chronometer adalah alat
pencatat waktu yang cukup tepat untuk dapat digunakan sebagai standar
waktu portabel, biasanya digunakan untuk menentukan bujur dengan cara
navigasi selestial. Dalam dunia jam tangan, istilah ini juga sering
digunakan ke jam yang telah dites dan diberikan sertifikat karena telah
lulus standar ketepatan. Di Swiss, hanya jam yang diberi sertifikat oleh
COSC yang dapat menggunakan kata Chronometer pada jamnya. Bagaimana cara mengujinya agar dapat sertifikat chronometer akan kita bahas di artikel berikutnya.
Tachymeter
Lalu, bagaimana mengukur benda yang lebih
cepat dari 7,2 detik, atau lebih lama dari 60 detik? Caranya mudah,
kamu tetap saja menggunakan cara yang seperti biasa, namun dengan
mengkonversi hasilnya. Misal anda ingin mengukur lari teman anda dalam
jarak 100 meter, saat menggunakan tachymeter berhenti di angka “9” (45
detik) >> 80 km/jam, namun karena teman anda hanya menempuh 100 m
atau 100m/1000m = 0,1 dari 1 km, maka kecepatan teman anda harus juga di
kalikan dengan 0,1 yaitu 8 km/jam.
Bagaimana Jika untuk benda yang sangat
cepat, roket misalnya? saat kamu memencet tombol arloji kamu,
menunjukkan angka “4” (20 detik) >> 180 km/jam, karena roket itu
menempuh jarak 10 km, maka hasil perhitungan anda harus tetap di kalikan
10 menjadi 1800 km/jam.
Aplikasi lain dari tachymeter ini bisa
saja untuk mengukur unit yang diproduksi dalam satu jam. Misalnya kita
mengukur berapa banyak barang yang diproduksi selama satu jam. Jalankan
saja chronograph dan anggaplah setelah 10 unit kita menghentikan
pengukuran dan jarum stopwatch menunjukkan angka 45 detik. Skala
tachimeter menunjukkan angka 80. Kalikan saja angka 80 tersebut dengan
10, dengan begitu kita mendapatkan angka 800 unit yang diproduksinya
setiap jamnya.
Itulah sedikit contoh cara penggunaan
tachymeter. Tachimeter dirancang independen terhadap satuan (kilometer
per jam, mil per jam, atau bahkan unit yang diproduksi per jam.
Apakah Tachymeter itu ?
Perlu Anda ketahui bahwa tachymeter itu berfungsi
membantu Anda mengetahui hal yang terkait dengan “kecepatan” sebuah
benda. Hal yang harus Anda ketahui untuk bisa menggunakan tachymeter
adalah jarak, setidaknya jika Anda ingin mengukur kecepatan teman Anda
yang sedang berlari, Anda harus tahu jarak antara start dan finish nya
teman Anda.
Nah kembali ke fungsi tachymeter di arloji Anda. Ada aturan yang “memudahkan” Anda dalam menggunakan tachymeter, yaitu bahwa hendaknya Anda menetapkan jarak sebesar 1 kilometer terlebihdahulu. Selanjutnya Anda tinggal memulai perhitungan (bisa dengan menekan tombol stopwatch di arloji Anda, atau menunggu saat jarum detik Anda berada pada angka “12”).
Nah saat benda yang ingin Anda ukur kecepatannya itu mencapai “garis” finish 1 kilometer, Anda hentikan pengukur stopwatch mu (atau lihat pada posisi mana jarum detik arloji Anda berhenti).
Misal jarum berhenti pada angka “7” (itu berarti 35 detik kan?), coba lihat angka di lingkaran luar, disana tertulis 100, yang berarti kecepatan benda yang Anda ukur tadi adalah 100 km per jam. Mudah kan?
Kalau Anda ingin tahu rumus sederhana tachymeter adalah 3.600/angka detik= kecepatan (km/jam) atau 720/angka jam = kecepatan (km/jam), nah biasanya angka yang tertera di arloji berkisar 500 hingga 60, artinya untuk rentang 1 kilometer, kecepatan yang diukur adalah pada rentang 7,2 - 60 detik. Lalu, bagaimana mengukur benda yang lebih cepat dari 7,2 detik, atau lebih lama dari 60 detik?
Caranya mudah, Anda tetap saja menggunakan cara yang seperti biasa, namun dengan mengkonversi hasilnya. Misal Anda ingin mengukur lari teman Anda dalam jarak 100 meter, saat menggunakan tachymeter berhenti di angka “9” (45 detik) >> 80 km/jam, namun karena teman Anda hanya menempuh 100 m atau 100m/1000m = 0,1 dari 1 km, maka kecepatan teman Anda harus juga di kalikan dengan 0,1 yaitu 8 km/jam.
Sebaliknya, misal Anda ingin mengukur kecepatan “superman” yang kebetulan melintas di kepala Anda, saat Anda memencet tombol arloji Anda, menunjukkan angka “4” (20 detik) >> 180 km/jam, karena superman Anda itu menempuh jarak 10 km, maka hasil perhitungan Anda harus tetap di kalikan 10 menjadi 1800 km/jam. ( Dari berbagai sumber)
Nah kembali ke fungsi tachymeter di arloji Anda. Ada aturan yang “memudahkan” Anda dalam menggunakan tachymeter, yaitu bahwa hendaknya Anda menetapkan jarak sebesar 1 kilometer terlebihdahulu. Selanjutnya Anda tinggal memulai perhitungan (bisa dengan menekan tombol stopwatch di arloji Anda, atau menunggu saat jarum detik Anda berada pada angka “12”).
Nah saat benda yang ingin Anda ukur kecepatannya itu mencapai “garis” finish 1 kilometer, Anda hentikan pengukur stopwatch mu (atau lihat pada posisi mana jarum detik arloji Anda berhenti).
Misal jarum berhenti pada angka “7” (itu berarti 35 detik kan?), coba lihat angka di lingkaran luar, disana tertulis 100, yang berarti kecepatan benda yang Anda ukur tadi adalah 100 km per jam. Mudah kan?
Kalau Anda ingin tahu rumus sederhana tachymeter adalah 3.600/angka detik= kecepatan (km/jam) atau 720/angka jam = kecepatan (km/jam), nah biasanya angka yang tertera di arloji berkisar 500 hingga 60, artinya untuk rentang 1 kilometer, kecepatan yang diukur adalah pada rentang 7,2 - 60 detik. Lalu, bagaimana mengukur benda yang lebih cepat dari 7,2 detik, atau lebih lama dari 60 detik?
Caranya mudah, Anda tetap saja menggunakan cara yang seperti biasa, namun dengan mengkonversi hasilnya. Misal Anda ingin mengukur lari teman Anda dalam jarak 100 meter, saat menggunakan tachymeter berhenti di angka “9” (45 detik) >> 80 km/jam, namun karena teman Anda hanya menempuh 100 m atau 100m/1000m = 0,1 dari 1 km, maka kecepatan teman Anda harus juga di kalikan dengan 0,1 yaitu 8 km/jam.
Sebaliknya, misal Anda ingin mengukur kecepatan “superman” yang kebetulan melintas di kepala Anda, saat Anda memencet tombol arloji Anda, menunjukkan angka “4” (20 detik) >> 180 km/jam, karena superman Anda itu menempuh jarak 10 km, maka hasil perhitungan Anda harus tetap di kalikan 10 menjadi 1800 km/jam. ( Dari berbagai sumber)